Meskipun tampak sepele, label pada kemasan daging ayam menyimpan banyak informasi penting. Bukan cuma tentang tanggal kadaluarsa, tapi juga soal keamanan pangan, asal-usul ayam, proses penyembelihan, hingga izin resmi dari pemerintah.
Sayangnya, masih banyak konsumen yang belum terbiasa membaca label secara teliti. Padahal, dengan membaca label, kita bisa menghindari produk ilegal, berisiko, bahkan tidak halal.
Elemen Penting di Label Daging Ayam:
1. Tanggal Produksi & Kedaluwarsa
Wajib dicantumkan.
- Tanggal Produksi = kapan ayam dipotong dan dikemas
- Tanggal Expired = kapan ayam tak lagi layak konsumsi
Tips: Pilih ayam dengan tanggal produksi terbaru!
2. Kode Produksi (Batch Number)
Berisi kode unik untuk pelacakan (traceability)
- Berguna jika ada masalah (misal kontaminasi), bisa ditelusuri kembali
- Biasanya berisi tanggal + kode pabrik/RPA
3. Nomor Kontrol Veteriner (NKV)
Sertifikasi dari Dinas Peternakan yang menunjukkan bahwa:
- Ayam diproses di RPA resmi
- Menjalani pemeriksaan kesehatan
- Mengikuti standar sanitasi dan keamanan pangan
Ciri NKV asli: tercantum dengan logo resmi, nomor seri, dan kadang QR Code
4. Label Halal MUI
Wajib hukumnya bagi produsen Muslim!
- Menjamin proses penyembelihan halal
- Disupervisi langsung oleh juru sembelih halal (JULEHA)
- Diberikan oleh LPPOM MUI setelah audit ketat
5. Informasi Produsen
Cantumkan nama produsen, alamat, dan kontak
- Memberi kejelasan asal-usul produk
- Bisa jadi indikator kredibilitas
Data Pendukung
Menurut Badan POM RI, 68% konsumen Indonesia tidak terbiasa membaca label makanan dengan lengkap, padahal ini penting untuk keamanan keluarga.
Tips Konsumen:
- Jangan beli produk yang tidak mencantumkan label lengkap
- Laporkan produk tanpa NKV atau label halal resmi
- Simpan daging sesuai petunjuk penyimpanan yang tertulis